tag:blogger.com,1999:blog-22260025387044793342024-03-04T22:27:22.968-08:00Cara Mendidik dan Tumbuh Kembang AnakCara Mendidik Anak Dengan Baik dan Tumbuh Kembang AnakUnknownnoreply@blogger.comBlogger6125tag:blogger.com,1999:blog-2226002538704479334.post-18091912695229248792021-02-24T16:12:00.002-08:002021-02-24T22:37:14.774-08:00Memilih Vitamin yang Tepat untuk Anak yang Susah Makan - Dunia Anak<p> <b>Cara Memilih Vitamin yang Tepat Untuk Anak yang Susah Makan</b></p><p style="text-align: justify;">Memberikan vitamin kerap menjadi solusi bagi orang tua untuk si kecil yang susah makan agar tidak kekurang gizi dalam tubuh mereka. Pemberian vitamin juga dirasakan sangat perlu bagi anak yang susah makan, supaya mereka juga tidak mudah sakit. Lantas apa saja vitamin penambah nafsu makan si kecil agar lebih lahap makannya? . . .</p><p style="text-align: justify;">Kurangnya nafsu makan pada si kecil dapat dipengaruhi banyak faktor pertumbuhan, entah karena si kecil suka pilih-pilih makanan, lebih memilih untuk banyak bermain ketimbang makan, atau ada masalah kesehatan tertentu yang dialami oleh si kecil, seperti batuk, pilek atau radang tenggorokan sehingga si kecil malas untuk makan, Adapun Vitamin yang umumnya di gunakan untuk anak yang susah makan adalah sebagai berikut :</p><p style="text-align: justify;"><b><span style="color: #ff00fe;">1. Zinc</span></b></p><p style="text-align: justify;">Kekurang zinc mampu mempengaruhi rasa makan yang dikonsumsi. Aupan zinc yang mencukupi juga berdampak pada nafsu makan si kecil. Saat kekurangan zinc tubuh anak akan menghasilkan banyak zat asam amino yang mampu merangsang nafsu makan. Terlalu banyak zat asam amino membuat tubuh akan menjadi kebal terhadap selera makan. Akhirnya, nafsu makan anak pun akan berkurang. <i style="font-weight: bold;"><span style="color: #351c75;">Menurut Permenkes RI Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi</span>, </i>Asupan zinc harian untuk anak-anak usia 1 hingga 9 tahun adalah sekitar 3-5 miligram, Sementara untuk anak usia 10 sampai 15 tahun membutuhkan 8-11 mg zinc per harinya.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8xUMVYbrRSzt9j2awu8x24l1z4KUSpGjI33Min5cq4Mf74Fbjpao3uNIX70onwFqBwLWDWgUm4u8kShWCCAtquf86hT6uDyTFiUv5N8adxr4YHACKaPYZJccxnGyOXeb7ikFyNmOGVsbR/s720/IMG-20170821-WA0015.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="720" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8xUMVYbrRSzt9j2awu8x24l1z4KUSpGjI33Min5cq4Mf74Fbjpao3uNIX70onwFqBwLWDWgUm4u8kShWCCAtquf86hT6uDyTFiUv5N8adxr4YHACKaPYZJccxnGyOXeb7ikFyNmOGVsbR/s320/IMG-20170821-WA0015.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><b><span style="color: #ff00fe;">2. Vitamin B</span></b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><b><br /></b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Vitamin B khususnya B-1 atau tiamin untuk mengontrol rasa kenyang, Saat kekurang vitamin B-1 tubuh si kecil seolah-olah terasa kenyang meski asupan makan belum mencukupi, Rasa "<i><b><span style="color: #351c75;">kenyak palsu</span></b></i>" inilah menyebabkan kurangnya nafsu makan yang banyak di alami oleh si kecil.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><b><span style="color: #ff00fe;">3. Minyak Ikan</span></b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><b><br /></b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Minyak Ikan yang umumnya beredar dipasaran ditargetkan untuk menjaga kesehatan dan pertumbuhan anak. Rupanya Minyak Ikan juga mampu di jadikan sebagai vitamin untuk anak yang susah makan. Menurut penelitian yang dilakukan <i style="font-weight: bold;"><span style="color: #351c75;">Depertemen Ilmu Gizi di Universitas Copenhagen</span>, </i>rasa kenyang yang di rasakan oleh si kecil akan berkurang setelah mengonsumsi minyak ikan. Oleh karena itu, munyak ikan juga bisa menjadi salah satu pilihan vitamin untuk anak yang susah makan.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><b><span style="color: #ff00fe;">4. Vitamin D</span></b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><b><br /></b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Jika anak memilih riwayat alergi terhadap makan tertentu, mereka akan menjadi susah makan. Asupan vitamin D mereka pun akan berkurang. Hal ini juga membuat vitamin D bisa di jadikan pilihan sebagai vitamin penambah nafsu makan yang bagus untuk anak yang susah makan. Menurut temuan yang di publikasikan <i><b><span style="color: #351c75;">Journal of Cellular and Molecular Medicine</span></b></i>. Apabila kurangnya asupan vitamin D yang diterima tubuh si kecil meningkat, resiko akibat alergi makanan. Selain pertumbuhan vitamin D juga sangat mampu memperkuat tulang bagi anak-anak. kekuatan tulang sangat penting dang sangat berpengaruh bagi proses tumbuh kembang anak. Maka dari itu, anak-anak sangat dianjurkan mengonsumsi vitamin D sebesar 400 IU per harinya, bahkan sejak mereka bayi.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2226002538704479334.post-43435583446953829432021-02-21T19:02:00.010-08:002021-02-21T19:02:00.632-08:00Penyebab Alergi Pada Anak dan Cara Mengatasinya - Dunia Anak<p>A<b>lergi Pada Anak dan Cara Mengatasinya</b></p><p></p><p style="text-align: justify;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGWlIk5VYOLLQZtzKvZpVnK0MKqAbk5HrnKjAk5DiUxs7a9-qG9HVJepdZH2PGDpkKuDhVu5EZ2ZUjz0fHWyHcj-DEZWBIZs2-eyFSNehGdy34pbrylOJs88Q1lgHNj5h5Q94TPH7vGhi_/w150-h200/20170106_153437.jpg" style="float: left; margin: 0px 9px 3px 0px;" />Dunia-anak.com. Alergi setiap bayi merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi dan dikeluhkan oleh orang tua. Alergi adalah reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap zat asing yang terhirup, disuntikkan, terlelan atau bahkan tersentuh oleh kita. Mesti umumnya diderita oleh si kecil, namun menentukan apa penyebab terjadinya alergi pada bayi seringkali tidak mudah diketahi oleh Bunda, Sebenarnya faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan alergi pada bayi dan begaimana cara penanganannya?</p><p></p><p><b>Penyebab Alergi Pada Bayi</b></p><p style="text-align: justify;">Faktor Genitic lebih cenderung memainkan peran penting dalam terjadinya alegi pada si kecil. Jika Orang tua pernah memiliki riwayat alergi, maka si kecil dapat berisiko mengalami hal serupa hingga 70% namun penyebab lain yang sering memicu dan penyebab terjadinya alergi pada buah hati adalah makanan dan lingkungan disekitarnya. Alergi karena lingkungan sendiri sangat jarang ditemui dibandingkan alergi yang disebkan oleh makanan ataupun minuman.</p><p style="text-align: justify;">Beberpa makan yang sering menyebabkan alergi pada si kecil antara lain kacang,susu, telur dan ikan laut. Sementara itu, alergi yang sering disebabkan oleh factor lingkungan biasa terjadi saat si kecil menginjak usia 18 bulan. Karena pada usia tersebut anak bisa menunjukkan gejala alergi terhadap benda-benda yang ada di dalam maupun diluar rungan. seperti serbuk sari, tungau bulu hewan, jamur dan kecoak serta benda-benda lainnya.</p><p style="text-align: justify;">Ada juga beberapa penyebab atau pemicu alergi pada bayi, misalnya saja gigitan serangga, nyamuk yang bisa menyebabkan kulit si kecil membengkak, gatal dan memerah. Kemudian ada juga obat-obatan dan bahan kimia tertentu seperti ditergen, yang bisa menyebabkan alegi pada kulit si kecil. Terkadang, bahan kimia tertentu yang digunakan pada produk bayiseperti popok bayi sekali pakai, juga dapat menimbulkan reaksi alergi bintik-bintik merah pada bayi.</p><p style="text-align: justify;"><b>Gejala Alergi pada Bayi</b></p><p style="text-align: justify;">Berikut ini adalah gejala-gejala alergi yang umumnya terjadi pada si kecil;</p>- Terdapat bengkak pada wajah, bibir dan lidah<br />- Muntah-muntah<br />- Diare<br />- Gatal-gatal atau kulut menyerupai bekas luka<br />- Bersin-bersin dan batuk-batuk<br />- Kulit terlihat memerah<br />- Bernapas tidak baturan<br /><p style="text-align: left;">- Hilang Kesadaran</p><p style="text-align: left;"><b>Cara Mengatasi Alergi pada Si Kecil</b></p><p style="text-align: justify;">Adapun cara terbaik bunda untuk mengatasi alergi adalah dengan cara mengetahui penyebabnya. Dengan mengetahui penyebabnya, maka bunda dapat menghindarkan si kecil dari paparan zat pemicu alergi ( alergen). Sehingga reaksi alergi tidak sampai terjadi pada si kecil. Jika makanan dan minuman yang mungkin menyebabnya, maka dari itu tunda atau gantilah makanan dan minuman yang perpotensi menyebabkan alergi pada bayi terutama pada kacang-kacangan.</p><p style="text-align: justify;">Sementara itu untuk menghindari si kecil dari alergi debu dan tungau Bunda bisa lakukan dengan cara menjaga kebersihan tempat tidur, rungan dan mainan si kecil. Demikian juga dengan alergi yang di sebabkan oleh jamur dan tungau serta hidarkan juga si kecil dari orang-orang yang merokok disekitarnya.</p><p style="text-align: justify;">Alergi pada bayi pada dasarnya tidak terjadi begitu saja, melainkan membutuhkan proses, semakin sering bayi bersentuhan dengan alegen atau penyebab alergi, maka akan semakin cepat juga si kecil akan memunculkan reaksi alergi. Hal ini dapat terjadi karena sel tubuh memiliki ambang batasan toleransi, yaitu batasan tertinggi tubuh si kecil untuk menerima paparan. Jika paparan yang di alami si kecil secara berlebihan, maka akan lebih cepat memicu reaksi dari sistem pertahan tubuh dan terjadinya alergi.</p><p style="text-align: justify;">Maka Bunda jangan heran jika si kecil awalnya tidak merasakan alergi terhadap serbuk sari atau bulu kucing, namun beberapa waktu kemudia biasanya si kecil akan mengalami reaksi alergi setelah terpapar langsung beberapa kali. ada jeda waktu yang harus di butuhkan oleh tubuh si kecil untuk membuat proses kekebalan tubuhnya bereaksi terhadapnya.</p><p style="text-align: justify;">Apabila samapai terjadi alergi pada si kecil, maka obat-obatan yang bisa digunakan adalah obat <b>Antihistamin</b> dan <b>Kortikosteroid. </b>Tentunya pemakaian obat-pbatan yang digunakan oleh si kecil tersebut harus sesuai dan harus dalam pengawasan dokter atau dokter spesialis anak.</p><blockquote style="border: none; margin: 0px 0px 0px 40px; padding: 0px;"><p></p></blockquote><p style="text-align: justify;"><br /></p><span style="text-align: justify;"></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2226002538704479334.post-58516194296357604792021-02-19T02:02:00.000-08:002021-02-19T02:02:13.377-08:00Kenali Demam Biasa Anak dengan 10 Tanda Demam Akan Tumbuhnya Gigi<p style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: arial;"> Mengenali Demam Biasa dengan Demam Akan Tumbuhnya Gigi Si Kecil</span></b></p><p></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"><img height="181" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEoPqcGGmXFr301FQhj4Je5IJWpHFtQZhN-usEfe8S5O6LZHhT8xOHz7jpajDDde7XTe5-wxw4VRc7Im6Qg_Ex3mPZhn48ma8CW7zIKzhtA73tV_rUv1li59NAsm86hxmSizCo-Vj6O224/w186-h181/20170210_113552.jpg" style="float: left; margin: 0px 9px 3px 0px;" width="186" />Melihat proses tahapan tumbuh kembang si kecil akan menjadi hal yang sangat membahagiakan bagi setiap orang tua. Namun, terkadang pertumbuhan dan perkembangan si kecil tidak sepenuhnya membuat si kecil nyaman dan senang, salah satunya adalah fase pertumbuhan gigi. Sebab dalam fase pertumbuhan gigi si kecil akan merasa tidak nyaman karena rasa sakit yang di rasakannya, untuk itu Bunda perlu mengamati tanda-tanda yang akan terjadi. Bisa saja rasa sakit atau demam pada si kecil itu di sebabkan oleh pertumbuhan giginya, Berikut adalah tanda-tanda pertumbuhan gigi pada Si Buah hati :</span></p><p style="text-align: justify;"><b style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;">1. Timbul Rasa Sakit</span></b></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;">Saat pertama kali akan tumbuh gigi si kecil, maka anak akan merasakan rasa sakit, Karena adanya peradangan atau pembengkakan pada jaringan lunak di gusinya. Namun lama-kelamaan si kecil akan mulai terbiasa dengan rasa sakit dan tidak nyaman yang di alaminya. Untuk mengalihkan rasa sakit yang dirasakan oleh si kecil, hendaknya </span><span style="font-family: arial;">orang tua biasa memberikan berupa hiburan kepada anak, salah satunya memberikan mainan atau mengajaknya ketempat permainan anak se usianya.</span></p><p><span style="font-family: arial;"><b>2. Banyaknya Mengeluarkan Air Liur</b></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;">Ketika anak akan tumbuh gigi, maka si kecil akan lebih sering untuk mengeluarkan air liurnya, karena adanya reaksi hiperseksi dalam air liur, agar si kecil tidak kekurangan cairan dalam tubuhnya, bunda harus pandai-pandai memberikan minuman yang cukup untuk si kecil</span></p><p><span style="font-family: arial;"><b>3. Mulai Sering Menggigit</b></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"><img height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIWoMmcd_b5iO8f0YhcZlVqEV5Q_nyvAkSUwlncpzSUYcoz3aljv-lPWPFBqmCyMkK6skddUfQAm54awFR7DL-uhRgNOCh0SY2S_wjkzCyxqrYERfDwW-4KDRwGxYnPuJ8gWZHgzDEQL3Y/w150-h200/20170304_135036.jpg" style="float: left; margin: 0px 9px 3px 0px;" width="150" />Si kecil akan lebih meraskan nyeri pada gusinya, geli dan gatal akan terasa pada gusi saat akan tumbuh gigi, biasanya si kecil cenderung akan mencari hal yang dapat mengurangi rasa tidak nyaman pada mulutnya dengan cara memberikan </span><i style="font-family: arial; font-weight: bold; text-align: left;">teether </i><span style="font-family: arial; text-align: left;">bisa membantu si kecil untuk mengekspresikan rasa gatal akan tumbuhnya gigi.</span></p><p></p><div><span style="font-family: arial;"><b>4. Batu-batuk</b></span></div><div><span style="font-family: arial;"><b><br /></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;">Dampak lain dari </span><span style="font-family: arial; text-align: justify;">hiperseksi yang menyebabkan air liur si kecil menjadi lebih banyak, biasanya si kecil akan tersedak air liurnya sendiri, sehingga menyebabkan batuk-batuk, Namun jika si kecil memiliki tanda flu, atau pilek sebaiknya Bunda langsung memeriksakan si kecil ke dokter, karena mungkin anak batu-batuk bukan hanya saja karena faktor akan tumbuhnya gigi, namun bisa juga di karenakan terserang virus atau bakteri yang ada di sekelilingnya.</span></div><div><span style="font-family: arial; text-align: justify;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial; text-align: justify;"><b>5. Ruam pada Dagu atau Wajah</b></span></div><div><span style="font-family: arial; text-align: justify;"><b><br /></b></span></div><div style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;">Kulit si kecil yang masih sensitif akan mudah terlihat kering jika terkena air liurnya, area yang biasa terlihat menjadi kering dan menyebabkan ruam adalah area sekitar mulut si kecil, dagu dan terkadang leher yang sering dijumpai. Untuk mengurangi efek dari air liurnya, maka dapat dikurangi dengan cara sering mengusap dengan kain lembut di area mulut dan leher serta dapat menggunakan krim atau lotion untuk si kecil agar ruam dapat berkurang secara perlahan-lahan. makan siang</span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"><br /></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"><b>6. Nafsu Makan Berkurang</b></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"><br /></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;">Karena rasa sakit yang dirasakan oleh anak, maka si kecil akan menolak makannya bahkan minum susu, karena ketika mengisap mereka juga akan merasakan sakit pada gusi mereka</span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"><br /></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"><b>7. Mulai Terlihat Rewel</b></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"><b><br /></b></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;">Selain merasakan sakit dan nyeri pada gusi sel-sel di gusi akan mati dan pecah, maka hal inilah menyebabkan si kecil menjadi rewel karena rasa sakit yang ia rasakan</span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"><br /></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"><b>8. Mulai Demam</b></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"><b><br /></b></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;">Peradangan yang terjadi pada gusi juga akan menimbulkan demam pada si kecil, biasanya si kecil juga akan mengalami radang ringan untuk beberapa hari sahaja</span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"><b><br /></b></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"><b>9. Hematoma Gusi</b></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"><b><br /></b></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;">Sebaiknya Bunda jangan khawatir jika mendapati gumpalan kemerahan di bawah gusi seperti gusi bengkak, kerena hal ini yang dinamakan hematoma pada si kecil, Gumpalan ini akan hilang dengan sendirinya, Namun untuk mengurangi rasa nyeri pada gusi si kecil dapat diredakan dengan selalu mengompresnya secara teratur.</span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"><br /></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"><b>10. Akan Sulit Tidur</b></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"><b><br /></b></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;">Si kecil juga akan susah tidur karena rasa sakit dan nyeri yang dirasakan pada gusinya, meskipun sang anak tengah sangat mengantuk, untuk menenangkan agar anak cepat tidur, Bunda bisa lakukan dengan cara mengusap-usap punggungnya dan menepuk-nepuk dengan halus atau dengan cara memeluk si kecil.</span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"><b><br /></b></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"><b><br /></b></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"><b><br /></b></span></span></div><div style="text-align: right;"><br /></div><div style="text-align: right;"><br /></div><div><span style="font-family: arial; text-align: justify;"><b></b></span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2226002538704479334.post-32200787510867235552021-02-18T05:16:00.000-08:002021-02-18T05:16:47.178-08:00Kenali Tahapan perkembangan Emosional Anak Usia 0-6 Tahun<p><b><span style="font-family: arial;"> Kenali Tahapan perkembangan Emosional Buah Hati !</span></b></p><p></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"><img height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5mVNLA1vJf9wfxPA6ekPoDPMaEVuRilvgncsbv03enfpXX6Gjk1UrJ6jDIf9Db9xQ4cPUXlIRuZpAlCnCocfabT4wmI6TqTh3h1amia_hZgHyP3U5jkQwxJTnoVvW8kEjbPLo5B4rQ1mh/w200-h200/WhatsApp+Image+2021-02-18+at+16.58.01.jpeg" style="float: left; margin: 0px 9px 3px 0px;" width="200" />Bingung mengapa tingkahlaku si kecil mudah berubah-ubah? perilaku anak sangatlah dipengaruhi oleh emosional dan seiring dengan pertumbuhannya, aspek perkembangan emosionalnya juga akan kompleks dan dipengaruhi oleh lingkungan sekitar tempat tinggal si kecil, maka dari itu penting sekali untuk Bunda memahami seperti apa proses tahapan perkembangan emosional si kecil agar dapat membantunya mengelola emosi dengan baik.</span></p><p></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"><b>Bayi Usia 0 Tahun</b></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;">Pada fase bayi 0 tahun si kecil masih banyak mengandalkan instingnya. Em</span><span style="font-family: arial;">osi pertama yang akan ia rasakan adalah rasa aman dan nyaman, Si kecil sudah mulai bisa rasakan perlakuan yang aman dari lingkungan seperti di gend</span><span style="font-family: arial;">o</span><span style="font-family: arial;">ng dan diberikan ASI </span><span style="font-family: arial;">oleh Bunda, selain itu seiring dengan bertambahnya usia si kecil maka ia akan lmemiliki perasaan aman dan nyaman akan lebih mudah melakukan interaksi dengan </span><span style="font-family: arial;">orang-</span><span style="font-family: arial;">orang terdekat di sekitarnya sehingga si kecil pun akan memberikan resp</span><span style="font-family: arial;">on tersenyum saat di ajak berbicara dan bermain.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"><b>Usia Bayi 1-2 Tahun</b></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;">Ketika akan memasuki usia 1 hingga 2 tahun, si kecil semakin terlihat mengekspresikan em</span><span style="font-family: arial;">osinya dengan bentuk marah, ketakutan, senang dan menangis. Si kecil belum terlalu mampu mengekspresikan em</span><span style="font-family: arial;">osinya melalui kata-kata, sehingga pada fase tahapan ini ia akan lebih mudah gelisah dan menangis saat keinginannya tidak di pahami atau di penuhi </span><span style="font-family: arial;">oleh </span><span style="font-family: arial;">orang lain. Tak perlu heran kalau si kecil pun cendrung terlihat semakin manja dan dekat dengan </span><span style="font-family: arial;">orang-</span><span style="font-family: arial;">orang yang sering bertemu dengannya setiap hari.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"><b>Usia Anak 3 tahun</b></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;">Memasuki usia 3 tahun si kecil sudah mulai aktif untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya seperti menjalin pertemanan dengan anak se usianya. Si kecil sudah mulai memiliki rasa t</span><span style="font-family: arial;">oleransi dengan </span><span style="font-family: arial;">orang-</span><span style="font-family: arial;">orang lain rasakan. Di fase tahap ini pengendalian dirinya pun sudah mulai semakin baik, bahkan si kecil sudah mampu mengambil keputusan sendiri dan lebih inisiatif dibandingkan tahapan sebelumnya.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"><b>Usian Anak 4 Tahun</b></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjO40OYePOY05Yb9ONbOJz8XsmZpdW6DyaJABvX0du8i9utkP1ng0bHY8jxZ1uGvbztHyDfYDg0iGBA8IffUew-OxohIY_lvIkssHJ4QuT7N7Fx6j_Knw4CK0Yc_mjin7t7NXVtMMwLShwZ/s320/WhatsApp+Image+2021-02-18+at+16.49.36.jpeg" style="float: left; margin: 0px 9px 3px 0px;" />Di usianya yang ke 4 tahun si kecil terlihat akan semakin ingin bermain lebih bebas dengan teman-teman sepermainannya dan juga berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Si kecil sudah semakin mengerti dan memahami apakah ia diterima dengan baik atau di abaikan</span></p><span style="font-family: arial;">oleh teman-teman yang ada di lingkungannya.</span><p></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;">Sebagai c</span><span style="font-family: arial;">ont</span><span style="font-family: arial;">oh jika si kecil diterima dengan baik </span><span style="font-family: arial;">oleh teman-temannya, maka ia akan lebih mampu mengungkapkan pendapatnya dan isi imajinasinya di depan teman-temannya. Si kecil juga akan lebih mampu menjadi <i>leader</i> dalam setiap permainan yang dimainkan. Namun sebaliknya jika si kecil diabaikan dari teman-temannya, maka ia akan lebih semakin tertutup dan tidak mampu mengekspresikan diri dan mengeluarkan pendapatnya kepada teman-temannya. Di fase ini </span><span style="font-family: arial;">orang tua lebih bisa mengerti dan paham serta banyak mengarahkan anak untuk dapat mengungkapkan perasaannya secara verbal Misal, <i><b>" akau sangat bahagia sekali karena tadi temanku memberiku kue yang enak dan lezat atau aku sangat kecewa sekali karena teman-temanku tidak mau mengajakku bermain bersama"</b></i></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"><b>Usia Anak 5-6 Tahun</b></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;">Saat akan meninjak usia 5-6 tahun, maka perkembangan em</span><span style="font-family: arial;">osi anak akan semakin terbentuk, tapi di saat yang bersamaan juga terlihat semakin sering berubah-ubah sebentar senang dan sebentar sedih. Di fase ini pun keterampilan anak akan semakin terasah dengan baik, sehingga dalam dirinya sudah muncul rasa bangga dan kecewa saat ia </span><span style="font-family: arial;">mampu tidak mampu melakukan sesuatu hal, Sebagai c</span><span style="font-family: arial;">ont</span><span style="font-family: arial;">oh saat ia mampu melakukan sesuatu hal yang membuat </span><span style="font-family: arial;">orang lain kagum padanya, ketika itu akan muncul rasa bangga karena ia berhasil melakukannya. Namun ketika anak tidak mampu melakukannya sesuatu didepan </span><span style="font-family: arial;">orang lain. Maka dalam dirinya akan timbul rasa rendah diri sehingga ia akan terlihat lebih sedih. Di fase tahap usia perkembangan em</span><span style="font-family: arial;">osi</span><span style="font-family: arial;">onal inilah Bunda harus lebih mengajarkan si kecil untuk menghargai pr</span><span style="font-family: arial;">oses bahwa sanya bukan hanya hasil saja yang di per</span><span style="font-family: arial;">oleh.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;">Nah... inilah Bunda tahapan-tahapan Perkembangan Em</span><span style="font-family: arial;">osi</span><span style="font-family: arial;">onal Anak Usia Dini yang mesti atau yang harus diketahui </span><span style="font-family: arial;">oleh </span><span style="font-family: arial;">orang tua. Bila perkembangan em</span><span style="font-family: arial;">osi</span><span style="font-family: arial;">onal si kecil berjalan dengan baik maka ia pun akan mudah diterima di lingkungannya dan di sinilah betapa pentingnya peran se</span><span style="font-family: arial;">orang </span><span style="font-family: arial;">orang tua untuk membimbing dan mengajarkan anak di masa-masa ini.</span></p><p style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: arial;">Sudah Sampai Manakah Fase Tahapan Em</span><span style="font-family: arial;">osi</span><span style="font-family: arial;">onal Anak </span><span style="font-family: arial;">Bunda . . . ?</span></b></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2226002538704479334.post-27349616041577188172021-02-17T03:13:00.000-08:002021-02-17T03:13:19.783-08:00 Cara Mudah Mendidik Anak Agar Lebih Mandiri <p><b><span style="font-family: times;"> </span><span style="font-family: arial;">Cara Mudah Mendidik Anak Agar Mudah Mandiri !</span></b></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;">Kemandirian seorang anak merupakan hal yang sangat perlu diajarkan kepada anak sejak usia dini, Meskipun seringkali kita sebagai orang tua merasa tidak tega dengan apa yang harus dilakukannya dengan mandiri, namun dengan cara mengajarkan anak mandiri sejak kecil bisa memberikan contoh dan pengaruh yang baik untuk anak saat ia akan beranjak dewasa nanti. Cara melatih agar buah hati lebih bisa mandiri dimulai dari hal-hal sederhana dulu ya Bun, Berikut ini adalah beberapa cara yeng bisa Bunda dan Buah hati lakukan untuk mendidik anak agar lebih bisa mandiri lagi.</span></p><p><b><span style="font-family: arial;">1. Membiasakan Buah Hati Membereskan Mainannya Sendiri</span></b></p><p></p><p style="text-align: justify;"><img height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhFZizBUkPE1Iw6oxm55DLInwK-3FsQS1I39KfTwc-wb0Xwae3kLnQ3mA_9W0-kFuvzkjK1-pDR7hcC6ipG1hjcSHmPGtu0cEZe56pvg6R6mqY8wx4LnVA-9h5fh0c4cD1sRJpEgVuMbMl/w200-h150/122415186_381625922878521_643125891151978549_n.jpg" style="float: left; margin: 0px 9px 3px 0px;" width="200" /><span style="font-family: arial;">Hal sederhana yang harus Bunda dan Buah hati lakukan lakukan untuk mendidik anak agar lebih mandiri adalah dengan membiasakan buah hati untuk membereskan mainannya setelah selasai bermain atau menggunakannya. Pada awalnya Bunda bisa membantu buah hati untuk mengumpulkan mainan yang berserakan dalam satu keranjang khusus untuk di kembalikan ketempat biasa mainan diletak. Dengan demikian secara perlahan-lahan si kecil akan memahami akan tanggung jawab dengan apa yang telah diperbuatnya dan secara tidak sadar kemandiriannya akan tertanam dalam memori ingatannya</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"><b>2. Ajarkan Buah Hati Untuk Mencuci Tangannya Sendiri</b></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;">Bunda selalu mengingatka kepada buah hati agar selalu mencuci tangan dan menjelaskan pentingnya melakukan cuci tangan untuk mencegah masuknya bakteri kedalam tubuh dan baik pula untuk kesehatan tubuh. Usahakan mencuci tangan bisa Bunda dan Buah hati jadikan salah satu cara untuk melatih si kecil agar lebih hidup mandiri. Ajarkan dan contohkan mengenai cara mencuci tangannya sendiri setelah selesai bermain, mau makan atau setelah ke toilet.</span></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><b><span style="font-family: arial;">3. Ajarkan Toilet Training ( Cuci Sendiri )</span></b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><b><span style="font-family: arial;"><br /></span></b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: arial;">Saat si kecil sudah mulai beranjak besar, saatnya untuk Bunda melatihnya melakukan t</span><span style="font-family: arial;">oilet training, Biasanya toilet training mulai dilakukan saat usia anak 2,5 - 3,5 tahun. Ketika anak sudah mulai bisa bicara dengan jelas dan juga sudah bisa membedakan keinginan untuk BAB atau BAK saat itulah toilet training dapat dilakukan oleh Bunda. Toilet training sebaiknya dilakukan ketika si kecil sudah bisa melepas celananya dengan sendiri. Dengan cara mengajarkan toilet training, bunda dan buah hati secara tidak langsung sudah melatih si kecil untuk jadi hidup lebih mandiri lagi karena tak perlu lagi ditemani saat hendak ke toilet.</span></div><div><br /></div><div><b><span style="font-family: arial;">4. Ajarkan Sikat Gigi Bersama Ketika Akan Tidur Malam</span></b></div><div><b><span style="font-family: arial;"><br /></span></b></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"><p style="text-align: justify;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinlg2nh8f9y9a3hdvo5txxSlQkwLZeKJnfxcXkEY9fNCe7LRcaJdlbBjFuW6WI48RhNQwiQjIHZmr3FK00H7G4b1J0y3NkKUqvBiiyZT_MrW51z4kl6EoBi-Ohyj1oa4o7xELa7zTQQbfq/w200-h133/968958_10152431938880110_1170030530_n.jpg" style="float: left; margin: 0px 9px 3px 0px;" />Menjaga kebersihan mulut dan gigi sangatlah penting dilakukan untuk menjaga kesehatan buah hati, salah satu hal yang paling wajib diajarkan sejak anak berusia dini adalah menyikat gigi sebelum tidur malam. Bunda dapat mengajak buah hati untuk ikut serta menyikat gigi bersama sebelum tidur dan proses ini juga melatih kemandirian buah hati bunda. Dengan melihat Bunda menyikat gigi sebelum tidur maka buah hati juga akan belajar untuk melakukan hal yang sama dengan kemampuannya sendiri, karena pada hakikatnya anak akan mencoba serta menirukan tentang hal apa saja yang ada dilingkungan sekitarnya.</p><p style="text-align: justify;"><b>5. Memilih dan Cara Memakai Pakaian Sendiri</b></p><p style="text-align: justify;">Setiap ada masanya untuk tertarik memilih pakaian yang akan dipakainya, ketika akan beranjak besar anak pasti akan penasaran untuk memulai menggunakan pakaian serta warna warni baju yang akan dipakainya. Hal ini ternyata bisa Bunda manfaatkan sekaligus melatih kemandirian buah hati, Meskipun pada awalnya ia akan kesulitan dan butuh bantuan bunda ketika akan menggunakan pakaiannya sendiri, tapi biarkanlah anak berusaha terlebih dahulu untuk melatih kemandirian dan keaktifan buah hati.</p></span></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><b><span style="font-family: arial;">6. Ajarkan Anak Bermain dengan Anak Lain</span></b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><b><span style="font-family: arial;"><br /></span></b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: arial;">Bermain didalam rumah memang sangat menjamin si kecil akan lebih merasa aman dari hal-hal yang tidak diinginkan. Usahakan si kecil sesekali bermain diluar rumah dan bers</span><span style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;">osialisasi dengan anak lain yang ada disekitarnya ini bisa membuatnya jadi pribadi yang lebih mandiri. Tapi meskipun begitu bunda sebaiknya tetap mengawasi si kecil ya. Jangan sampai si kecil terlepas dari pandangan dan pengawasan bunda malah justru bisa membahaya buah hati bunda.</span></span></div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><b><span style="font-family: arial;">7. Berikan Anak Tugas Sederhana di Rumah</span></b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><b><span style="font-family: arial;"><br /></span></b></div><span style="font-family: arial;">Melatih anak mandiri juga bisa bunda lakukan dengan cara memberikan tugas rumah sederhana untuknya, Bunda bisa mencba meminta anak untuk menaruh tempat makannya kedapur setelah selesai makan atau membuang bungkus snak yang telah ia habiskan ke tempat sambah. Dengan tugas rumah sederhana ini secara tidak langsung buah hati akan terbiasa untuk melakukan hal mandiri hingga ia beranjak dewasa nanti.</span><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><b><i><span style="font-family: arial;">Selamat Mencoba ya Bunda, semoga buah hati kita lebih bisa mandiri lagi.</span></i></b></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2226002538704479334.post-1749329111189659812021-02-15T00:53:00.009-08:002021-02-16T11:08:59.050-08:00Tahap Tumbuh Kembang Anak<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Hallo Bunda...</div><div>Disini kita akan mencoba membuat artikel tentang Tahapan Tumbuh Kembang Anak usia 0-3 Tahun. Mari simak langsung artikelnya ya Bu... Langkah awal yang harus bunda lakukan adalah mengetahui apa saja pencapaian yang umumnya dicapai buah hati pada usia tertentu. Perkembangan yang baiknya Bunda perhatikan tak lain mulai dari perkembangan fisik, motorik halus dam motorik kasar, verbal dan sosialisasi. Melihat perkembangan buah hati yang begitu cepat dari waktu ke waktu menjadi momen berharga bagi orang tua, perkembangan fase tumbuh kembang anak biasanya sesuai dengan pertambahan usianya,</div><div><br /></div><div><b><i>Usia Bayi 0-1 Tahun</i></b></div><div><img height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiO2iI-8hNg4EluPyfObvWP1aua8GIKF4E7EXjZT3lMErBY9rS44MOkMTowmWLJaPm9jt8MSlEJwvWyZ0nsHsCsDS7oV-P8eoAhsJjIzaYD0-rSeFmiGN8iQkrYg25prOs1TLbNje7LFOWS/w200-h150/20161003_083709.jpg" style="float: left; margin: 0px 9px 3px 0px; text-align: justify;" width="200" /></div><div><p style="text-align: justify;">Asupan nutrisi menjadi kunci utama dalam mengoptimalkan tumbuh kembang bayi du usia 0-1 Tahun. Selain itu, interaksi dengan orang-orang terdekat, khususnya Bunda juga akan sangat menentukan tumbuh kembang buah hati. Ketika bayi berusia 0-1 tahun, pertumbuhan bayi cendrung sangat cepat, memasuki bulan-bulan tertentu, Bunda pun sangat mungkin dibuat takjub dengan kecepatan tumbuh kembang Motorik, hanya saja dari kognitif dan psikologinya, Bunda masih sulit untuk menjelaskan tumbuh kembangnya, Berikut adalah pencapaian-pencapaian bayi <span style="text-align: left;">0-1 tahun secara umumnya.</span></p><p style="text-align: justify;"><b style="text-align: left;"><i>Usia Bayi 1-3 Bulan</i></b></p></div><div style="text-align: justify;"><p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Adapun hal
yang sering membuat Bunda resah adalah jika buah hati sulit untuk di tidurkan
ketika malam pada bulan-bulan pertama usinya, Bunda tidak perlu khawatir dan
cemas kerena itu juga merupakan proses adaptasinya setelah 9 bulan dalam
kandungan Bunda, Proses adaptasi untuk tidur malam biasanya akan berjalan dan
berlangsung hingga 3 bulan usianya, maka, siap-siaplahkan fisik Bunda untuk
begadang mengasuh buah hati pada malam hari. Semangat ya Bun..<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada usia
ini, gerakan bayi memang masih terbatas, Buah hati cendrung hanya mampu
menggerak-gerakkan kaki dan tangannya. Memasuki usia 2 bulan umumnya buah
hati juga sudah mulai mencoba
menggenggam secara pelan. Sering-seriglah untuk memberikan jari Bunda untuk ia
genggam guna melatih motorik tangan dan jari-jarinya.</span><o:p></o:p></p></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><img height="181" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjT-VNyu8tOEens8CFCq8rboVS4JnY8O1bdXQK-Ue7yiry2QlccN-fhZAuBbo8-Xw9JyKcwKZ9xzyNmvl2IGxAonApR7GCrwnQx28iX_g2WmNsrVq9iljkVmcd-K7zzO1RgoEKzhglwYCjn/w200-h181/20170220_172142.jpg" style="float: left; margin: 0px 9px 3px 0px; text-align: justify;" width="200" /></div><div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Baik Bunda
maupun buah hati akan merasakan dan
mengalami masa adaptasi di usia 1-3 bulan setelah kelahiran, tidak akan berbeda jauh dengan orang dewasa, dalam
proses adaptasi ini buah hati sangat mungkin merasa tidak nyaman, ketidak
nyaman itulah yang akan berujung pada tangisan. Selain proses adaptasi tersebut
banyak pencapaian yang akan bunda jumpai pada buah hati ketika usia 0-3 bulan.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada momen
ini buah hati akan mulai bisa membedakan cahaya dan suara. Karena itu ia sudah
bisa pula mengenali Bunda maupun orang-orang terdekatnya, pastikan pula
bagaimana buah hati mencari sumber suara ketika muncur suara berisik, Ini
kerena kepekaan indra pendengarannya sudah mulai terasah pada usia 3 bulan.<o:p></o:p></span></p><p style="text-align: justify;">
</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Untuk
lebih mempercepat kemampuan penglihatan dan pendengarannya, Sebaiknya Bunda
sering mengajak buah hati ngobril dan bermain bersama, meskipun buah hati Bunda
belum mengerti dan paham,buah hati Bunda akan lebih mengenali suara Bunda dan
coba pula untuk mengajak buah hati Bunda
untuk bercermin agar ia bisa mengenali perbedaan wajah tiap orang,
termasuk wajahnya sendiri.</span><o:p></o:p></p></div><div><br /></div><div><b><i>Usia Bayi 3-6 Bulan</i></b></div><div><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada usia
ini, fase tumbuh kembang anak dalam kemampuan bahasa bayi juga mulai terbentuk,
dari suara-suara yang ia kenal, buah hati akan mencba menirukan dalam bentuk
gumaman yang berarti buah hati sebenarnya hendak berinteraksi terhadap
orang-orang yang berada disekitarnya, untuk itulah Bunda sebaiknya menyediakan
waktu lebih banyak untuk menanggapi gumaman buah hati.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Salah satu
momen pencapaian yang umumnya buah hati lakukan pada masa atau usia ini adalah
mencapai posisi tengkurap dan tidak membalikan badannya sendiri. Tangan
jemarinya pun bergerak lebih banyak untuk meraih benda-benda di sekitarnya,
keaktifan ini harus cepat bunda sikapi dengan benar-benar menjauhkan barang
yang dapat membahayakan ataupun melukainya dari jangkauan buah hati Bunda.</span></p></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><p style="text-align: justify;"><img height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEga3i_RYFv6I9OU6F_NPQzLVK_jZzjgCZyocSkvNzfVQM9XgZgsb5bwU80kguLYMGFWNZcYRzW6Nrsz6PF-eeyitAbyFcnmC3xzJP_8kNolH4hfRmSQEGPppkY5Qa490tISF6k-MkeRUx7y/w169-h200/IMG-20170604-WA0028.jpg" style="float: left; margin: 0px 9px 3px 0px;" width="169" /></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Melewati
usia 3 bulan umumnya buah hati sudah lebih berapdasi dengan lingkungan
sekitarnya. Buah hati pun sudah lebih
bisa mengenali wajah-wajah orang-orang terdekat padanya, jadi Bunda akan
lebih sering mendapati buah hati Bunda akan tersenyum ketika melihat wajah
Bunda, namun ketika saat bertemu orang asing mungkin buah hati Bunda akan
merasa gelisah karena tidak merasa
begitu dekat dan kenal, Ekspresi wajah buah hati Bunda menjadi lebih beragam
ketika akan memasuki usia 3 bulan ke atas.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam masa
peride 3-6 bulan ini, buah hati juga akan lebih banyak memperhatikan pencapaian
motoriknya, gerakan buah hati akan lebih banyak pada biasanya, karena itu Bunda
sebaiknya ekstra menjaga kondisi lingkungan sekitar buah hati. <o:p></o:p></span></p><p style="text-align: justify;">
</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Karena
memasuki usia hampir 6 bulan, buah hati cendrung sudah mulai bisa duduk dengan
bantuan tangannya sendiri. Namun karena kondisi tulang belakangnya kemungkinan
belum terlalu kuat dan padat, Bunda harus lebih memperhatikannya buah hati,
bisa jadi buah hati Bunda tiba-tiba terjatuh ketika sedang mencoba duduk dengan
usahanya sendiri tanpa di bantu oleh orang lain atau Bunda.</span><o:p></o:p></p></span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><i>Usia Bayi 6-9 Bulan</i></b></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">Beberapa
gigi buah hati Bunda di fase ini akan mulai tumbuh dalam periode ini, alasan
inilah yang membuat buah hati cendrung menggigit barang-barang yang ada
disekitarnya pada usia ini. Pastikan semua barang yang ada disekeliling </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">tidak berbahaya ketika masuk ke dalam mulut
buah hati ya Bun.</span></div><div style="text-align: justify;"><p class="MsoNormal"><o:p></o:p></p></div><div style="text-align: justify;"><img height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhV8NdW6MKJ8hQqmKGb6JHPDkLkMSe8jjFHoIqdmFSwKGOvqN_gemvWfdcfY0m6l3oI9HOboVcm1-URmtgABQh_OGaJH9D01UOFsu6uMgCuAF4W_tDhwYCBucpMDK8Bbgqf7V-cfxGVVn5X/w200-h150/20170219_124436.jpg" style="float: left; margin: 0px 9px 3px 0px;" width="200" /></div><div style="text-align: justify;"><p style="text-align: justify;">Gumaman bayi akan semakin banyak diusia 6-9 bulan. Bahkan beberapa gumamannya sudah membentuk kata-kata. jangan kaget ketika buah hati sudah bisa mengucapkan kata "mama" atau pun "papa" pada periode ini.</p></div><div style="text-align: justify;">Gerakan bayipun akan semakin banyak pada usia ini. Buah hati sudah pandai tengkurap dan bahkan sudah berguling untuk pindah dari satu tempat tidur ke sisi lainnya. Tulang belakangnya sudah lebih kuat sehingga memungkinkan buah hati duduk lebih stabil, Bayi bahkan mulai berdiri sendiri pada beriode ini. Momen-momen bayi merangkak umumnya akan Bunda jumpai ketika usia buah hati 6-9 bulan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><i>Usia Bayi 9-12 Bulan</i></b></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; text-align: left;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; text-align: left;">Ocehan buah
hati sudah semakin terlihat beragam di usia 9-12 bulan, Buah hati pun sudah
mulai mengerti penggunaan kata-kata yang di ucapkan, ia mungkin akan mulai
berbicara atau berkata-kata "Nggak" atau "Mau" terhadap hal
apa yang ia suka atau tidak, Kata-katanya yang semakin beragam tergantung
dengan kata-kata yang sering didengar dilingkungannya atau disekitarnya.</span>.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><img height="131" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnhMV6JmSZa2YDQID7n0TRd4ymHtyvIRCU0i_r9XW65XSqkltqTedH6K1_s6aIk5BOtBd4g02u_wFIDJq8Dd_nHN3Vyw5HQJL2B0j6YaurDNh8Jiy4MGccdmx-SlhyF5b5P2e37E4zNf5v/w200-h131/IMG-20170902-WA0010.jpg" style="float: left; margin: 0px 9px 3px 0px; text-align: justify;" width="200" /></div><div style="text-align: justify;"><p style="text-align: justify;">Gerakan bayipun akan makin berkembang jauh, dari hanya bisa merangkak, ia kemungkinan sudah akan mulai berlatih di periode ini, ia akan sering mencba berjalan beberapa langkah dengan berpegangan dengan benda-benda besar di sekelilingnya. Kemungkinan terjatuh sangatlah besar karena itulah Bunda sebaiknya lebih ekstra mengawasinya.</p></div><div style="text-align: justify;">Buah hati juga mungkin pula mulai berteriak-teriak memanggil kehadiran Bunda, Pada periode ini, sisi psikologis makin terlihat dari emosi bayi, umumnya bayi akan merasa makin lengket pada pengasuh dan Bundanya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><b><i>Usia anak 1-2 Tahun</i></b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><b><i><br /></i></b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada usia
ini, anak pun akan semakin ekspresif, buah hati juga akan bisa semakin
bergantung pada Bunda dan akan menolak hal-hal yang tidak disukainya, perkenalkan
lah buah hati Bunda kepada Dunia yang lebih luas dan ajaklah buah hati bermain
ke taman atau ketempat banyak anak-anak seusianya bermain. Biarkan lah buah
hati Bunda berinteraksi kepada teman sebaya nya yang berada disekitarnya untuk
menumbuhkan rasa empati buah hati Bunda.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Anak juga
sudah mulai pandai merangkai 2-3 kata yang memiliki arti, dari sinilah Bunda
harus bisa memperhatikan apakah anak Bunda mengalami keterlambatan berbicara
atau tidak. Apabila kosa katanya masih terlalu sedikit dan belum mampu
merangkai beberapa kata sampai usia 2 tahun, sebaiknya Bunda lebih sering
mengajaknya berbicara dan bernyanyi agar kosakatanya bertambah.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Di usia
ini juga gerak anak semakin beragam, Buah hati akan mulai bisa berjalan lebih
stabil dan kokoh, untuk mempercepat proses belajar berjalannya, Bunda sebaiknya
membantu dengan memapahnya dulu dan fase ini akan membatu meningkatkan
kepercayaan diri buah hati karena sudah berlatih dengan bantuan Bundanya.</span><o:p></o:p></p></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dyCdqewq2Z1TKBzaYVA_OLnDGggsUmtV05-gXcROSjhNPRugKQwXkG80VcixsJk4_0jTgb0HKI_9lKOIiSS1w' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br />Unknownnoreply@blogger.com0